Apakah Veda Hanya Sekedar Philosophy?

Theory tanpa praktek tidak bisa diangap suatu yang lengkap dan bahkan bisa dikatakan hal yang tidak berguna. Pernyataan ini bisa diterima di dalam segala hal. Secara umum, di masa sekarang ini, kebanyakan orang, khususnya para atheis, bependapat bahwa kitab suci yang dipakai sebagai dasar agama hanya sekedar teory yang dipakai untuk menakut nakuti umatnya supaya bisa dikontrol. Kadang kadang mereka berpendapat, apa gunanya hanya sekedar philosofy yang banyak sedangkan itu tidak berguna di dalam kehidupan kita sehari hari? Lebih baik kita lupakan semua kitab suci tersebut yang hanya sekedar filasafat dan kita tidak akan hidup dengan filasat tapi dengan pekerjaan keras kita. Teory yang sangat masuk akal dan karena teory seperti ini banyak terjadi perpindahan agama dan bahkan orang meningalkan agama sepenuhnya karena mereka tidak melihat manfaat atau mereka tidak menyadari manfaat dari kitab suci di dalam kehidupan sehari hari. Namun kalau kita gali sedikit lebih mendalam dan mengadakan diskusi dan research di dalam kitab suci khususnya kitab suci Veda, kita akan menemukan bahwa itu bukan hanya sekedar filsafat belaka tetapi juga mengandung banyak tuntunan tuntunan untuk hidup di dunia material ini. Continue reading

Sekilas info Pada Pokok Bahasan Purana

Purana juga dikenal dengan nama “pancama Veda” yaitu Veda kelima karena kitab ini memberikan penjelasan ajaran veda di dalam bentuk cerita yang sangat mudah dipahami oleh masyarakat umum khususnya di jaman Kali yuga ini. Di dalam bahasa sansekerta, kata purana berarti “tua atau kuno”. Dalam hal ini kata purana berarti kitab yang menguraikan suatu kejadian di masa lampau yang disajikan di dalam bentuk cerita da ajaran ajran mulia kemanusyaan. Jika ditinjau dari pengertian puitis, kata purana juga bisa diambil dari kata ”purä –nawa” ( kuno-baru ). Denga kata lain purana adalah suatu kitab yang menguraikan suatu kejadian yang telah terjadi dimasa lampau di dalam bentuk cerita yang berisi ajaran ajaran yang sesuai dengan ajaran Veda ysng selalu baru dan bersifat segar serta tidak pernah membosankan. Selalu segar dan tidak pernah membosankan maksudnya adalah meskipun jika cerita ini didengarkan atau diceritakan berulang kali, namu kisah kisah di dalam purana selalu akan menarik karena didalam kisah tersebut terklandung nilai rohani yang sangat kuat dan memberikan kepuasan kepada sang roh yang bersemayam di dalam badan. Continue reading

TAT TVAM ASI (Dia adalah kamu)

Sastra Veda sebenarnya secara menyeluruh memberikan pengertian kepada kita tentang satu kebenaran yang mutlak yaitu kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Di dalam sastra Veda, kita akan menemukan apa yang disebut dengan mukhya vakya dan gauna vakhya. Mukhya vakya merupakan kalimat yang utama dari Veda sedangkan gauna vakya adalah kalimat kedua yang dipakai untuk menjelaskan mukhya vakya. Karena gauna vakya merupakan kalimat penjelas dari mukhya vakya, maka ketika kita berusaha mengerti tentang kalimat tersebut atau jika kita berusaha untuk memberikan komentar pada kalimat itu, hendaknya kita tidak menyimpang dari kalimat utama atau mukhya vakya. Kalimat utama dari Veda adalah ”Omkara” yang merupakan bentuk Tuhan di dalam aksara suci. Untuk menjelaskan OMKARA, kita akan menemukan banyak  kalimat di dalam Veda dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Salah satunya adalah ”tat tvam asi”. Karena kalimat tat tvam asi merupakan kalimat penjelas, maka kalimat ini seharusnya memberikan pengertian dan gambaran kepada kita mengenai ”OMKARA” dengan lebih jelas dan hendaknya tidak membingungkan. Misalnya, siapakah Omkara itu dan apa hubungan kita dengan Omkara tersebut. Jika kalimat tat tvam asi digali dengan lebih teliti dan mendalam, maka akan memberikan semua jawaban dari pertanyaan tersebut.  Sudah tentu untuk menggali kalimat ini, hendaknya kita tidak hanya berpatokan pada satu kalimat, tetapi kalimat tat tvam asi hendaknya dihubungkan dengan beberapa gauna vakya lainnya yang akan memberikan kita pengertian tentang OMKARA dengan lebih jelas.

Continue reading